Uncategorized

Ekonomi Aceh Diprediksi Tetap Tumbuh Positif pada 2025

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Aceh memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Aceh akan tetap positif sepanjang tahun 2025. Meskipun menghadapi tantangan global seperti perlambatan ekonomi dunia, fluktuasi harga komoditas, dan ketidakpastian geopolitik, Aceh dinilai memiliki fondasi ekonomi yang cukup kuat untuk menjaga momentum pertumbuhan.

Kepala BI Aceh menyampaikan bahwa faktor utama penopang pertumbuhan ekonomi Aceh pada tahun ini meliputi penguatan sektor pertanian, peningkatan belanja pemerintah, serta pertumbuhan UMKM yang mulai pulih pascapandemi. Selain itu, berbagai proyek infrastruktur yang sedang dan akan berjalan di beberapa kabupaten/kota juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

Sektor Pertanian dan Perikanan Tetap Jadi Andalan

Sebagai provinsi yang memiliki lahan pertanian luas dan garis pantai panjang, Aceh terus mengandalkan sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan sebagai tulang punggung ekonominya. Produksi komoditas unggulan seperti padi, kopi Gayo, kelapa sawit, dan kakao mengalami peningkatan sejak akhir 2024, didukung oleh cuaca yang relatif bersahabat dan dukungan bibit unggul dari pemerintah.

Sementara itu, sektor perikanan tangkap dan budidaya juga menunjukkan tren yang positif. Pemerintah daerah mendorong nelayan dan pembudidaya ikan untuk memanfaatkan teknologi baru seperti sistem informasi cuaca dan pemetaan laut berbasis satelit untuk meningkatkan hasil tangkapan dan efisiensi operasional.

Peran Belanja Pemerintah dan Proyek Strategis

Belanja pemerintah daerah menjadi salah satu instrumen utama untuk mendorong permintaan domestik dan memperkuat daya beli masyarakat. Alokasi anggaran untuk program padat karya, bantuan sosial, dan pembangunan infrastruktur seperti jalan, irigasi, dan fasilitas pendidikan menjadi prioritas dalam APBA (Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh) 2025.

Sejumlah proyek strategis seperti pembangunan pelabuhan, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe, serta perbaikan jaringan jalan lintas tengah dan pesisir diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mendongkrak aktivitas logistik.

UMKM dan Ekonomi Syariah Meningkat Pesat

Pertumbuhan sektor UMKM di Aceh menunjukkan peningkatan yang menggembirakan. Banyak pelaku usaha mikro yang mulai kembali bangkit dengan memanfaatkan platform digital untuk pemasaran produk mereka, baik di tingkat lokal maupun nasional. Pemerintah daerah bersama Bank Indonesia dan perbankan syariah juga aktif memberikan pelatihan kewirausahaan serta akses permodalan berbasis syariah.

Sebagai satu-satunya provinsi yang menerapkan hukum syariah secara formal, Aceh juga menunjukkan perkembangan positif dalam sektor ekonomi syariah. Pembiayaan mikro berbasis akad syariah seperti murabahah dan ijarah semakin diminati, terutama oleh pelaku usaha kecil di sektor perdagangan dan jasa.

Leave a Comment